top of page

[Review] Suki-tte Ii na yo (2014)

  • Writer: Vee
    Vee
  • Apr 30, 2019
  • 3 min read

Updated: Nov 17, 2019

Aku penasaran sama live action Suki-tte Ii na yo (好きっていいなよ) atau yang dalam Bahasa Inggrisnya, Say “I Love You”, karena banyak banget dibicarain di kalangan penggemar J-movie. Live action ini diangkat dari manga berjudul sama karya Hazuki Kanae, diperankan oleh Kawaguchi Haruna, Fukushi Sota, Ichikawa Tomohiro, Adachi Rika, Nagase Tasuku, Nishizaki Rima, Yamamoto Ryosuke, dan Yagi Arisa. Mengisahkan tentang seorang Tachibana Mei (Kawaguchi Haruna) yang jatuh cinta pada Kurosawa Yamato (Fukushi Sota), seorang cowok populer di sekolahnya. Cerita cewek biasa yang naksir sama cowok terkenal? Sorry to say, klise ya :( Mungkin aku sendiri juga udah mulai bosen sama cerita-cerita romance macem gini.


Jadi, kenapa Mei bisa naksir sama Yamato? Mei ini dikenal sebagai cewek suram yang nggak pernah bicara sama orang lain. Waktu SD, ada kejadian yang bikin Mei trauma dan akhirnya bikin dia susah berteman sama orang lain. Suatu hari, waktu lagi festival sekolah, Kurosawa Yamato dan Nakanishi Kenji (Nagase Tasuku) lagi jalan dan ngelihat Mei. Kenji yang penasaran sama Mei karena Mei nggak pernah ngomong, ngejahilin Mei dengan cara sengaja nabrak Mei dari belakang sampai Mei jatuh. Dari situlah akhirnya Yamato tahu tentang Mei.


Adegan selanjutnya, Yamato dan Kenji ketemu Mei di tangga sekolah. Kenji yang pada dasarnya rada mesum ini ngejahilin Mei lagi dengan cara narik roknya Mei dari belakang. Tanpa diduga, Mei berputar dan nendang ke arah belakangnya. Terus, siapa yang kena tendangan Mei? Yamato. Bukan Kenji. Bahkan tangan Yamato sampai luka. Nggak lama setelah itu, langsung beredar gosip tentang Yamato yang ditendang Mei. Setelah kejadian itu, Yamato kelihatan mulai tertarik sama Mei. Sepulang sekolah, Yamato ngajak Mei kenalan dan jadi temannya.



ree


Yamato minta nomor HP Mei, tapi Mei nolak mentah-mentah. Sebaliknya, Yamato malah nulis Mei nomor HP-nya di kertas dan ngasih kertas itu ke Mei.








WARNING: SPOILER SECTION


This review contains mild spoiler


Silakan scroll sampai kalimat bercetak tebal kembali muncul untuk menghindari spoiler :)








Adegan selanjutnya, Mei kedatangan pelanggan cowok di toko roti tempat dia kerja. Pelanggannya ini sempat ngelihatin Mei dengan pandangan mencurigakan sebelum akhirnya pergi ninggalin toko. Besoknya, waktu Mei pulang sekolah, di tengah jalan Mei diikutin sama si pelanggan itu lagi, masih dengan pandangan mencurigakan yang sama kayak sebelumnya. Mei yang ngerasa takut, berbelok masuk ke sebuah toko buku. Si pelanggan malah nungguin Mei di luar toko buku. Kalau udah kayak gini sih namanya bukan pelanggan lagi ya, tapi stalker.


Karena si stalker nggak kunjung pergi, Mei coba nelepon ibunya. Sayangnya, nomor ibunya lagi nggak aktif. Selain nomor telepon ibunya, isi kontak Mei cuma ada nomor telepon tempat kerjanya. Inget sama kertas yang dikasih Yamato, akhirnya Mei mutusin buat minta tolong sama Yamato. Nggak lama kemudian, Yamato datang ke tempat Mei.


Tau apa yang Yamato lakuin biar si stalker pergi?


Ki. Su. Da. Yo.


Exactly. Yamato kissed her.


Lalu… Cerita cinta Yamato dan Mei pun dimulai~


Di menit-menit awal movie-nya baru mulai, aku ngerasa agak bosen. Apalagi lumayan banyak kiss sama naked scene-nya. Plot awal-awalnya juga agak kecepetan, tapi aku berusaha maklum. Namanya juga adaptasi live action. Durasi, bos. Hahaha. Setelah berpuluh-puluh menit nahan buat nggak mencet tombol Alt+F4, kemunculan tokoh Takemura Kai (Ichikawa Tomohiro) akhirnya bikin aku mau lanjut nonton. Kenapa? Karena aku yakin bakal ada sedikit konflik antara Yamato, Mei, dan Kai. Walaupun sebelumnya tokoh Aiko (yang ngaku sebagai mantan Yamato) udah muncul, konfliknya nggak begitu kerasa, imo. Setelah masalah sama Kai selesai, ada lagi tokoh Megumi yang bikin konfliknya tambah rumit.


Aku suka banget adegan waktu Mei udah pulang, tapi dia balik lagi ke sekolah. Aku udah mikir bakalan ada adegan kisu lagi, tapi nggak expect kalau Mei yang bakalan nge-kisu Yamato, haha. Kupikir setelah itu filmnya selesai, tapi ternyata malah ada tambahan lagi. Menurutku scene Megumi di akhir film itu nggak perlu sih.






End of spoiler section






Honestly, entah kenapa aku ngerasa aktingnya Kawaguchi Haruna kurang maksimal. Sebelum Suki-tte Ii na yo, aku pernah lihat Haruna di live action Isshukan Furenzu dan menurutku aktingnya bagus. Fyi, Suki-tte Ii na yo lebih dulu rilis (tahun 2014) daripada Isshukan Furenzu (tahun 2017), yang artinya, akting Haruna udah lebih improve di Isshukan Furenzu. Kalau Fukushi Sota, seperti biasa aktingnya bagus, tapi aku kurang seneng lihat Sota yang rambutnya agak panjang gitu :( Rambutnya udah sesuai sih sama karakter di manga-nya, cuma ya itu, aku lebih seneng Sota yang rambutnya pendek, kayak di Enoshima Prism gitu misalnya. Ini pandangan pribadi banget ya, sorry :(


Selain Kawaguchi Haruna dan Fukushi Sota, aku nggak terlalu kenal sama aktor lainnya (aku tahu Yamamoto Ryosuke sih, tapi di Suki-tte Ii na yo munculnya sedikit banget), jadi maaf aku nggak bisa kasih komentar :(


Overall, live action-nya kurang memuaskan. Mungkin karena live action Suki-tte Ii na yo ini lumayan populer, jadi aku udah telanjur berekspektasi agak tinggi. Skor 6,5 dari 10.


P.S.: aku suka lagu ending-nya. Judulnya Happily, dinyanyikan One Direction.

Comments


© Copyright
© Copyright
Vee
(ヴィー)

I write. I read. I paint. I rant sometimes.

Basically just pouring out my mind into words in my spare times.

© January, 2019-2021

bottom of page