[Review] Anata no Ban desu (2019)
- Vee

- Nov 17, 2019
- 4 min read
Updated: Nov 17, 2019
Hey, guys! Long time no post. This time, I bring you another mystery dorama review. Enjoy!
Anata no Ban desu (あなたの番です), atau yang dalam Bahasa Inggrisnya diterjemahkan sebagai Your Turn to Kill, adalah dorama dengan genre misteri, kriminal, dan investigasi yang dibumbui sedikit romansa.
Bercerita tentang pasangan Tezuka Shota (Tanaka Kei) dan Tezuka Nana (Harada Tomoyo) yang baru saja pindah ke apartemen Chiunque Kuramae. Pasangan Tezuka ini memiliki perbedaan umur 15 tahun, dengan posisi Nana yang lebih tua.

Pada hari pertama kepindahan mereka, Nana diajak untuk bergabung dengan pertemuan rutin yang selalu dihadiri oleh para penghuni apartemen setiap bulannya. Melalui pertemuan rutin itu, tokoh-tokoh dalam dorama ini akan diperkenalkan kepada penonton.
Pertemuan itu membahas soal sampah para penghuni. Pembicaraan tentang sampah itu kemudian menjadi trigger yang membuat adu mulut di antara para tetangga terjadi, hingga akhirnya berujung pada topik 'siapa seseorang yang ingin kau bunuh?'.

Topik itu lalu berubah menjadi game, yang mana para penghuni harus menulis satu nama di atas potongan kertas yang disediakan. Kertas-kertas tersebut lalu diundi untuk kembali dibagikan secara acak.
Nana yang hobi membaca cerita misteri berkomentar kalau polisi pasti akan menginvestigasi orang-orang terdekat korban untuk mencari motifnya. Pendapat Nana itu lalu mengarah pada kesimpulan bahwa motif beserta pelakunya tak akan bisa ditemukan jika mereka mengadakan 'pertukaran pembunuhan'. Anggaplah A menulis nama M dan B menulis nama N pada kertasnya. Lalu, B-lah yang akan membunuh M. A akan mempunyai pikiran untuk membunuh N (nama yang ditulis oleh B) karena secara psikologis, A akan merasa berutang budi. Dengan begitu, keinginan A dan B terealisasikan, sementara polisi tak bisa menyimpulkan siapa pelakunya karena tak ada motif yang ditemukan.

Pada awalnya, Nana tak begitu peduli dengan 'pertukaran pembunuhan' itu—hingga Nana dan Shota mendapati seseorang mati tergantung di depan balkonnya. Selanjutnya, orang-orang lain mulai mati satu per satu, disertai dengan edaran ancaman yang bertuliskan "anata no ban desu".

Aku tertarik dan mutusin buat nonton dorama ini sejak baca judulnya. Anata no Ban desu alias Your Turn to Kill alias Giliranmu untuk Membunuh.
Hah, gimana? Membunuh secara bergilir? Kenapa harus bergilir dan kenapa harus membunuh?
Serius, deh. Sekali nonton nggak bisa berhenti. Suspense-nya greget dan bikin penasaran, ditambah lagi dengan karakter-karakter yang creepy. Ada stalker, ada yang suka ngecek isi kantong sampah, ada yang selalu ngintilin suami orang, dan lain-lain. Jujur, awalnya aku susah inget sama wajah dan nama mereka. Walau tokoh-tokohnya emang nggak sebanyak dorama 3 Nen A Gumi, tetep aja aku nggak hafal x'D

Aku suka dengan cara dorama ini menipu penontonnya. Dengan banyaknya tokoh yang terlibat, penonton akan selalu dibuat penasaran. Kenapa dia melakukan itu? Apa yang dia sembunyikan? Ada hubungan apa tokoh A dengan tokoh B? Selanjutnya siapa lagi yang terlibat? Siapa yang menulis surat ancaman? Siapa lagi yang akan mati? Pelaku pun nggak akan bisa ditebak begitu aja. Di episode 1, kalau penonton curiga sama A, di episode selanjutnya, kecurigaan itu pindah ke B. Ketika penonton baru menaruh curiga pada karakter B, B mati di episode selanjutnya. Nah, lho.
Tapi, meskipun plotnya menarik, bukan berarti dorama ini nggak memiliki cacat.
WARNING:
It's almost impossible to write a mystery dorama review without spoiling, but I tried to minimize it. I won't tell any character name in the spoiler section below.
Jika ingin menghindari spoiler, silakan scroll hingga tulisan bercetak tebal kembali muncul.
Thank you :)
Pada pembunuhan pertama, korban mati dengan cara yang, sangat-jelas-terlihat kalau itu bukan bunuh diri. Tapi polisi masih menganggap itu bunuh diri? Are you kidding us? Ini polisinya yang memang nggak kompeten atau gimana?
Pada pembunuhan kedua, ada salah satu bagian tubuh korban yang disembunyikan dalam apartemen milik—sebut saja—F. Well, mungkin si pelaku ini punya kunci cadangan apartemen F, tapi memangnya bisa semudah itu masuk ke apartemen orang lain tanpa ada satu pun saksi? Moral value yang bisa diambil pada poin ini: wajib pasang kamera pengawas di setiap apartemen, hahaha.
Pada pembunuhan yang kesekian, ada korban yang dibunuh di tengah kegiatan syutingnya. Dengan kata lain, korban ini adalah seorang aktor. Ini aktor nggak punya asisten atau gimana, sampe bisa 'lepas penjagaan' dan dikeroyok lebih dari satu orang? Gimana juga cara mereka dapet jadwal si aktor ini? Mungkinkah insider a.k.a. orang dalam?
Yang paling konyol adalah, kejadian yang dialami seorang karakter berinisial K. Di dalam plastik minuman yang diberikan rekan kerjanya, ada beberapa foto yang secara tak langsung meminta K untuk melanjutkan pertukaran pembunuhan. Coba pikir lagi. Ancaman di plastik minuman. Like, whaaatt??? Itu rekan kerjanya beli minuman di mana sampe bisa dapat 'bonus' foto ancaman begitu?
Berkaitan sama pembunuhan kedua; soal 'salah satu anggota tubuh korban'. Guess what? Setelah mengambil kembali anggota tubuh itu dari rumah F, ternyata si pelaku menyembunyikan anggota tubuh ini di rumahnya. Ini orang-orang di rumahnya punya hidung sakti atau gimana? Apa nggak terganggu sama baunya? Dan, hei, pelaku menyimpan anggota tubuh seseorang dengan santainya di dalam rumah mereka. Gila, sih.
Sebenarnya, masih ada beberapa hal aneh lain, tapi aku rasa poin-poin di atas itu yang level doesn't-make-sense-nya nggak bisa kutoleransi.
End of spoiler section.
Overall, this dorama is not as dark as I expected before, yet I really enjoyed it. Tapi, perlu diingat kalau standar yang kuanggap 'dark' mungkin bisa berbeda dengan standar orang lain. The twist was great, with a REALLY UNEXPECTED cliffhanger ending. Aku speechless. Masih banyak teka-teki yang belum terjawab. Silakan tonton kalau penasaran. Buat rating-nya, I give 9/10. Walaupun lumayan banyak kejanggalannya, dorama ini berhasil membekas di hati dan bikin aku kecanduan tiap episode. Anyway, lagu opening-nya nggak kalah bagus, lho. Judulnya STAND-ALONE, dinyanyikan oleh Aimer!
Aku rencana bakal bahas arc selanjutnya di post yang berbeda, so stay tuned!

![[Review] Suki-tte Ii na yo (2014)](https://static.wixstatic.com/media/8bb877_57afdd6925e4425581e313414970255e~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_741,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_avif,quality_auto/8bb877_57afdd6925e4425581e313414970255e~mv2.jpg)
![[Review] 3 Nen A Gumi: Ima Kara Mina-san wa Hitojichi desu (2019)](https://static.wixstatic.com/media/8bb877_1d4e4fb88c0f48088df991cb632795f0~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_572,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_avif,quality_auto/8bb877_1d4e4fb88c0f48088df991cb632795f0~mv2.jpg)
![[Review] I Want to Eat Your Pancreas](https://static.wixstatic.com/media/8bb877_b8d1dfbbf01f4b379bdbc4bd6f3a2944~mv2_d_1833_1833_s_2.jpg/v1/fill/w_980,h_980,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_avif,quality_auto/8bb877_b8d1dfbbf01f4b379bdbc4bd6f3a2944~mv2_d_1833_1833_s_2.jpg)
Comments